#mrat #beritaartis #beritaterkini #infoterbaru

Rabu, 30 Desember 2015

Untuk Guruku

TERIMA KASIH GURUKU

Saya sadari atau tidak, setiap hari sesungguhnya saya sedang berada di ruang kelas pembelajaran hidup, yang saya sebut "sekolah kehidupan"..

Sekolah yang guru-gurunya bisa berasal dari siapapun, dari manapun, dan dari peristiwa apapun..

Sebagai murid, maka jika saya ingin lulus dan naik kelas, maka saya harus betul-betul "menyimak" dengan baik setiap guru kehidupan sedang mengajar..

Namun kadangkala, seringkali saya mengabaikan dan tidak menyimak dengan sungguh-sungguh ketika guru kehidupan sedang mengajar..

Itulah yang membuat saya akhirnya "tidak naik kelas", yang pada akhirnya saya terpaksa "mengulang kelas" dengan soal-soal ujian hidup yang "sama" setiap tahunnya..

Untuk itu, saya bertekad pada tahun pembelajaran berikutnya, tahun 2016 nanti, saya akan berupaya sepenuh hati untuk menjadi murid yang baik..dengan senantiasa membuka telinga lebar-lebar, membuka mata, hati, dan pikiran dengan jernih, untuk setiap pembelajaran yang diberikan oleh para guru kehidupan..

Apapun yang pernah dan sudah terjadi dikelas pembelajaran 2015, akan saya jadikan sebagai pemicu semangat belajar saya kedepannya..

Sudah tidak sabar rasanya menunggu pergantian tahun ajaran yang sebentar lagi datang..

Terima kasih kepada para guru yang telah memberikan banyak ilmunya kepada saya di tahun ajaran 2015..

Dan selamat datang para guru yang siap berbagi "ilmu baru" kepada saya di tahun ajaran 2016 mendatang..

Terima kasih..
Terima kasih..
Terima kasih..

Let's Transform!

Share:

Selasa, 29 Desember 2015

Berlapang Dada

Kiriman dari seorang Sahabat :
                                                     BERLAPANG DADA..

Tahukah siapa-siapa orang yang membawa berkah dalam kehidupan kita..?

Pertama,
Orang yang membantu kita ketika susah..

Kedua,
Orang yang meninggalkan kita Ketika susah..

Ketiga,
Orang yang menyebabkan kita jadi susah..

Mengapa membawa berkah..?

Karena ke tiga jenis orang ini secara tidak langsung, selain melatih kesabaran (potensi diri) kita, juga membuat kita semakin dewasa dan bijaksana..

Ketika ada orang bicara mengenaimu di belakang, itu adalah tanda bahwa engkau sudah ada di depan mereka..

Saat orang bicara merendahkan dirimu, itu adalah tanda bahwa engkau sudah berada di tempat yang lebih tinggi dari mereka..

Saat orang bicara dengan nada iri mengenai dirimu, itu adalah tanda bahwa engkau sudah jauh lebih baik dari mereka..

Saat orang bicara buruk mengenaimu, padahal engkau tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu adalah tanda bahwa kehidupanmu sebenarnya lebih indah dari mereka..

Payung tidak dapat menghentikan hujan tapi membuatmu bisa berjalan menembus hujan untuk mencapai tujuan..

Orang pintar bisa gagal, orang hebat bisa jatuh, tapi orang yang rendah hati dalam segala hal akan selalu mendapat jalan untuk menempatkan diri dengan seimbang karena kokohnya pijakannya.

Share:

Sabar Kepada Anak

Sabar Sama Anak, Memang Bisa?

By: Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
www.auladi.net

Seberapapun besar kompetensi kita mendidik anak, kita akan tetap "diuji" anak-anak kita. Seberapun besar iman, kita tetap akan "digoda". Seberapapun banyak ilmu mendidik anak, ilmu "ikhlas sabar" yg hanya bisa dipelajari oleh kelapangan hati, tetap akan dibutuhkan jiwa kita.

Saya lagi rapat dengan staf-staf saya di sebuah vila. Kejadiannya sekira tahun 2004/2005. Anak saya waktu itu masih 2 dan dua-duanya masih balita.

Salah saya sendiri yang membawa anak ke kegiatan orang dewasa. Tanpa mempersiapkan kegiatan untuk anak, maka otomatis anak akan membuat kegiatan-kegiatan sendiri. Jika tidak beberapa jam kemudian mereka akan merengek bosan minta pulang.

Waktu itu banyak laptop di sekitar rapat. Rapatnya lesehan karena ingin suasana beda. Maklum di bangunan rumah semacam vila.  Anak saya berlarian di sekitar rapat. Saat berlarian tanpa sengaja menubruk papan tulis white board besar dan papan itu menimpa laptop. Laptop  yang pernah akhirnya rusak bukan satu, tapi tiga!

Jujur, tentu saja saya marah. Tapi semarah apapun saya, saya tidak berhak memaki-maki mereka, saya tidak berhak mencubit mereka, apalagi memukul mereka! Mereka tidak sengaja, mereka juga tidak pernah bermaksud merusak barang-barang itu.

"Tapi nanti mereka gak kapok jika tidak diapa-apain!" Ketika mereka kaget saja mereka sudah shock. Apalagi setelah saya ngomong dengan lemas "abah sedih, laptop abah jadi hancur! Jadi harus beli lagi.."

Saya tak berpanjang kata. Sebab saya tahu jika lagi marah ucapan saya tidak akan terkontrol. Kalimat negatif yang meluncur dan akhirnya jadi "labeling" negatif untuk mereka.

Memangnya dengan mencubit mereka sekuat pelintiran tangan, laptop saya balik lagi? Memang dengan membentak mereka sekuat volume suara, laptop saya balik lagi? Memangnya dengan memukul mereka sepuas nafsu saya, laptop saya balik lagi?

Di tempat lain ipad saya yang hancur dan sampai saat ini alhamdulillah saya bersyukur justru ipad hancur sebab saya tidak disibukkan dengan itu "makhluk". Saya  berpikir "Allah mengirimkan sebuah kejadian untuk saya, demi sebuah tujuan untuk saya".

Semua orangtua akan diuji oleh anaknya sehebat apapun ilmu "parenting" kita. Tapi demi Allah selalu ada perbedaan antara yang belajar (berilmu) dengan yang tidak.

Saya dapat cerita positif lain dari salah member komunitas "Yuk-Jadi Orangtua Shalih-Dads" yang saya kelola. Namanya Pak Rahmat dari Duri.

"Pas pulang kerja tadi sore kebetulan berhenti di sebuah kedai mau beli kecap, tiba tiba saya mendengar suara jeritan anak perempuan, saya menoleh kearah suara tsb, betapa kaget saya melihat seorang bapak memukul anak perempuan nya dengan sendal.

Nurani saya terbakar tanpa sadar saya langsung menghampiri dan melerai, sambil berkata ke sang bapak, 'stop pak! hentikan kalau bapak mau memukul anak bapak lagi, lebih baik bapak pukul saya,!'

Anak perempuan kecil yg kurang lebih berumur 6 tahunan itu langsung berlindung di belakang saya, 'istighfar' pak saya bilang. Dengan konsekwensi terburuk  saya akan mendapati masalah besar, karena mungkin akan dikira jadi pahlawan kesorean,

Alhamdullilah atas kehendak yg maha kuasa sang bapak istigfar dan sepotong kata keluar dari mulut sang bapak 'andai ibu mu masih ada nak.'

Singkat cerita saya kasi sedikit pemahaman kepada sang bapak, dan ternyata masalah nya sangat sepele karna sang anak tsb menumpahkan air  kedalam tempat makanan dagangan bapak nya, yg sepertinya dagangan tsb tidak bisa di jual lagi.

Kemudian saya pun beranjak pergi setelah melihat situasi yg sudah kondusif.  Pelajaran apakah yg bisa kita petik? Mkn pelajaran sabar yg harus di ambil dalam masalah ini.

Kasus di atas mengingatkan saya ketika masih kecil, kala itu saya berumur 4 tahunan saya tidak pernah ingat tapi ibu telah menceritakan kesaya saat saya sudah menikah dan baru memiliki anak betapa 'nakalnya' saya, kata ibu saya dulu saya pernah, MAAF, pipis di dalam wajan, dimana wajan itu berisikan kue yg terbuat dari singkong parut yg digoreng lalu di beri gula, kalo orang palembang namanya kue gomak, mkn di jawa namanya klenyem.

Perkaranya sepele gara gara saya bangun sekitar subuh dan minta di buatkan susu, ibu berkata sebentar nak, tanpa sadar karna mkn kelamaan saya pipis di wajan yg isinya dagangan ibu.

Betapa sedih ibu saya melihat hal tsb, namun ibu tidak marah kesaya, malah ibu berkata 'maafkan ibu nak gara gara ibu mengabaikan kamu ibu malah di beri cobaan seperti ini oleh Allah'

Apapun alasannya saat itu saya tetap merasa bersalah dan saya merasa sangat berdosa walau saya tidak mengerti apa apa kala itu. "

Bayangkan cerita di masa bocah itu pun bahkan masih terkenang oleh pak rahmat yang sudah "segede hantu".

Ini mirip cerita Arun Ghandi, cucunya Mahatma Ghandi yang terkenal itu, yang bahkan ketika anaknya berbohong orangtuanya malah berkata "pasti ada yang salah dengan cara ayah mendidik kamu sehingga kamu tidak berani mengatakan kebenaran."

Jadi untuk yang mengatakan mustahil untuk sabar, sudah lihatkan masih banyak orang yang masih bisa melakukannya. Tentu saja baik jika digunakan di waktu dan kondisi yang tepat.

Pernah dengar? Ada orangtua berkata "anak saya tak ternilai dan tidak ada harganya, saking bernilai atau berharganya mereka untuk hidup saya."

Tapi jika mereka melukai hati dan tubuh anak hanya gara-gara merusak iphone, laptop, tv, peralatan dapur, karpet mahal, sofa, barang dagangan, maka sesungguhnya ucapan diatas itu hanya basa-basi belaka sebab jika melakukannya, harga anak sesungguhnya jauh lebih rendah daripada benda-benda tadi.

Salam Yuk-Jadi Orangtua Shalih
Silahkan dishare dengan utuh tanpa merubah atau memotong susunan penulisan..

Share:

Agenda Acara Bagus

Usia 6th yatim piatu
8th kerja/punya penghasilan
12th keluar negeri pertama
15th ikut perang pertama
20th jadi hakim konstitusi
25th nikah biaya sendiri
34th Trilyuner sejati

Siapa dia?
Ada yg lebih keren?

Dialah Muhammad SAW,

Prestasi segudang SEBELUM JADI NABI.

==

Ingin mengetahui lebih jauh?
Dan menjadikan Nabi sebagai Inspirasi?

Ka Kusnan
(presiden YC )
bakal blak-blakan menggali inspirasi keteladanan Nabi dalam MABIT CAHAYA
Spiritual Achievement Training : Prophetic Leadership series;
"THE CHRONICLES OF MUHAMMAD"

yg telah beliau praktekkan sehingga YOUTHCARE dalam usia dua tahun terpilih menjadi organisasi terbaik di Indonesia bahkan ASEAN.

Pastikan ikut.
MABIT
CAHAYA DIATAS CAHAYA
Kamis-Jum'at, 31Des-1Jan
@Masjid Nurul Badar,Jaksel

4 hafidz muda
1 trainer nasional...

Menuju RESOLUSI 2016.

TIKET GRATIS.!!!
TERBATAS...
dapatkan tiket di:
bit.ly/mabitcahaya

(bisa pesan tiket banyak sekaligus)

Informasi ini
Boleh di share...

Share:

Sabtu, 26 Desember 2015

Tiga Hal Yang Istimewa

TIGA HAL ISTIMEWA DAN PENUH MAKNA

Ada TIGA  hal yang membinasakan:
1⃣. Kikir yang dituruti
2⃣. Hawa nafsu yang ditaati
3⃣. Seorang kagum dgn diri sendiri

TIGA hal yang menyelamatkan:
1⃣. Takut kepada Allah dalam kesendirian dan keramaian
2⃣. Sederhana dlm keasaan faqir dan kaya
3⃣. Adil dlm keadaan ridha dan marah

TIGA hal yang meninggikan derajat:
1⃣. Menyebarkan salam
2⃣. Bangun utk shalat malam ktk manusia tidur
3⃣. Memberikan makanan

TIGA hal yang menghapuskan dosa:
1⃣. Menyempurnakan wudhu
2⃣. Berjalan ke masjid
3⃣. Menunggu waktu dari shalat ke shalat

Ada TIGA jenis manusia..:
1⃣. Zhalimun linafsih (zalim thdp diri sndiri)
2⃣. Muqtashid (pertengahan)
3⃣. Sabiqun bil khairat (terdepan dalam kebaikan)

Ada TIGA ciri munafiq:
1⃣. Jika bicara dia bohong
2⃣. Jika janji dia ingkar
3⃣. Jika diberi amanah dia khianat

Ada TIGA macam kezaliman:
1⃣. Kezaliman yg tidak Allah ampuni (syirik)
2⃣. Kezaliman yg diampuni
3⃣. Kezaliman yg tidak akan Allah biarkan

Jika mati manusia semua amal terputus kecuali TIGA:
1⃣. Sedekah jariyah
2⃣. Ilmu yg bermanfaat
3⃣. Doa anak shalih

Ada TIGA surat yang disebut al muawidzaat:
1⃣. Al Ikhlash
2⃣. Al Falaq
3⃣. An Naas

Ada TIGA panglima jihad yg syahid dalam perang Mu'tah:
1⃣. Zaid bin Haritsah
2⃣. Ja'far bin Abi Thalib
3⃣. Abdullah bin Rawahah

Ada TIGA masjid yg sgt dianjurkan dikunjungi:
1⃣. Masjid Al Haram
2⃣. Masjid An Nabawi
3⃣. Masjid Al Aqsha

Ada TIGA cinta utama bagi kaum beriman:
1⃣. Allah
2⃣. Rasul
3⃣. Jihad                                                         

Share:

Selasa, 22 Desember 2015

Kisah 2 Buah Apel

Seorang anak kecil memegang dua buah apel 🍎🍎 ϑi kedua tangannya.

Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya "Sayang.., boleh Mama minta 🍎 satu?"

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian ϑengαή cepat menggigit kedua apelnya 🍎🍎, bergantian ...

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya telanjur luntur dari wajah nya... 😕

Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu apel 🍎 yang telah ϑigigitnya tadi kepada ibunya.

Dengan sukacita ϑαή senyum ceria 😊 dia berkata : "Ini untuk Ibu, yang ini LEBIH MANIS"

Hening..

Tidak ada kata2 yg terucap dari dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca..

Siapapun Anda, 
seberapapun pengalaman & pengetahuan Anda, jangan tergesa menilai seseorang, siapapun dia. 

Janganlah kamu menghakimi, supaya kamupun tidak akan ϑihakimi.

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan ... ϑengαή caranya sendiri.

🙏... Tetaplah menjadi orang Yg bijaksana di jalan kebenaran

Share:

Refleksi Ibu

Ada postingan bagus. Ijin share disini ya ...

Met pagi semuanya !   

Ibumu sarjana apa ? 
Ibuku punya gelarnya MSi: Master Segala ilmu.

Tak terbayang bukan, menjadi ibu yg baik itu hrs banyak belajar& terus belajar. 
Long life education.

1. Ibu hrs belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya utk kebutuhan RT, tabungan serta menata pemasukan &pengeluaran yg seimbang.

2. Ibu hrs belajar Tata Boga, chef, atau perhotelan,belajar mengatur masakan keluarga dgn kreatif supaya tdk bosan.

3. Ibu hrs belajar keguruan. 
Ia hrs menguasai ilmu yg diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila kesulitan dgn PR nya.

4. Ibu hrs belajar Agama,karena ibu lah yg pertama kali mengenalkan anak pada Allah,membangun akhlak yg luhur serta iman yg kokoh.

5. Ibu hrs belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.

6. Ibu hrs belajar Farmasi, agar dpt memberi pertolongan awal pd keluarga yg sakit. sediakan obat2an ketika keadaan darurat.

7. Ibu hrs belajar Keperawatan, krn beliaulah yg merawat anak/suami ketika sakit. Yg menyeka tubuhnya ketika tdk diperbolehkan mandi,mengganti kompres,
Ibu adalah perawat yg handal.

8. Ibu hrs belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga asupan makanan, kebersihan melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk.

9. Ibu hrs belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dgn baik menghadapi anak2 di setiap jenjang usia juga sebagai teman curhat suami yg terbaik ketika suami alami masalah.

Seandainya ibu harus kuliah dulu butuh berapa lama? 
Bisa jadi lebih dari 9 jurusan diatas.Luar biasa seorang ibu, dgn multi talentanya, kesabarannya merawat, 
mendidik & menemani annak2. 
Sudah kah kita memberikan yg terbaik utk ibu kita...

“Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat ibunya“

Share:

Islam Itu Indah

ISLAM ITU INDAH

Ada seorang Atheis yang memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yang hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yang menciptakan Allah?? Bukankah semua yang ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya??

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal....

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api??

Tidak ada satupun jamaah yang bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yang Islami, pemuda yang berbudi tinggi, berpengetahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yang berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

Dari segala sumber..

Share:

Rezeki Takkan Tertukar, Jangan Kuatir Kawanku !

# REZEKI TAK PERNAH TERTUKAR

Hasad, iri, dengki, jadi sebab kita tak pernah puas dengan rezeki.

Namun sebenarnya itu semua kembali pada diri kurangnya iman pada takdir.

Rezeki adalah bagian dari takdir ilahi sehingga untuk memahaminya harus memahami takdir dengan baik.

Yang jelas rezeki kita tak pernah tertukar.

Apa yang kita miliki, itulah yang terbaik untuk kita.

Rezeki kita tak pernah tertukar.

Jika kita mendapatkan kendaraan biasa, tetangga punya lebih baik .... Tetap rezeki kita tak tertukar.

Jika kita memiliki rumah sederhana, tetangga memiliki rumah mewah bak istana .... Tetap rezeki kita tak tertukar.

Lalu kaitannya dengan meninggalkan yang haram ...

Jika kita menolak orderan natal, ingin cari yang halal dan berkah ... Rezeki kita pun tak tertukar. Jangan kira ketika tidak menerima orderan semacam itu, rezeki kita pergi dan tertukar pada orang lain. Justru ketika kita ingin yang halal, Allah terus berkahi dan menambahkan rezeki.

Rezeki tak mungkin tertukar, Allah pasti membagi rezeki dengan adil.

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isra’: 30)

Ingat pula janji ini ...

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Dengan kita meninggalkan yang haram karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik.

Harus terus yakin dan percaya ... Moga rezeki kita penuh berkah.

---

@ Pondok Labu, Jakarta Selatan, 9 Rabi'ul Awwal 1437 H, 7:38 AM

By: Muhammad Abduh Tuasikal

Share:

Senin, 21 Desember 2015

Repotnya Jadi Suami

REPOTNYA JADI SUAMI

By: Wulan Darmanto

Istri    : Mau dimasakin apa nanti malam?
Suami: Terserah..
Istri    : Jangan bilang terserah donk, bikin bingung yang mau masak aja..
Suami: ya udah.. opor ayam
Istri   : Tapi ayam lagi mahal..
Suami: Oreg tempe kalau gitu
Istri    : Tempe di Mang Soleh ngga enak. Kedelainya hancur
Suami: Atau sambel sama telor juga aku udah seneng
Istri    : Cabe harganya gila-gilaan
Suami: ya udah beli aja di warung padang, praktis
Istri    : *sensitif*
Kamu tuh  ngga bisa menghargai aku. Aku pingin masakin buat suami, malah disuruh beli. Bilang aja masakanku ngga enak. Iya kan?
Suami: #putusasa
   #gigitwajan

*****

Istri    : Ayam ungkep enaknya pake sambel nih pah, mau disambelin apa?
Suami: *belajar dari pangalaman. Pantang bilang terserah*
    Sambel tomat aja..
Istri    :  Tomatnya ijo-ijo nih..asem..
Suami: Sambel terasi deh kalo gitu
Istri    : Yaa...terasinya habis pah
Suami: Udah sambel mentah aja..
Istri    : Ih papah..bikin sakit perut tauk..sambel teri aja ya? enak
Suami: Kan aku alergi teri mah..yang lain deh
Istri     : Papah nih susah banget sih, mau dibikinin sambel aja protes mulu..
Suami: ??????
#nelenterihiduphidup

*****
Istri    : Pah, libur panjang nih..enaknya kemana ya?
Suami: *tetap pada prinsip anti bilang terserah*
    Ke pantai aja yuk mah
Istri    : jangan ah..banyak ubur-ubur
Suami: Atau kita nyewa villa di puncak?
Istri    : Musim ujan..jalanan licin
Suami: ke kebun binatang?
Istri    : Capek muterinnya... panas
Suami: *sambil elus rambut istri* gimana kalau di rumah aja..nyobain resep baru mamah?
Istri    : Tuh kan..kalau diajak liburan pasti ujungnya di rumah aja..ngga modal banget sih pah nyeneng-nyenengin istri?
Suami: #ngunyahbukuresep

*****
Istri    : Pah, itu pasangan njomplang banget deh
Suami: Mana? *antusias*
Istri    : Itu.. yang lagi belanja baju..istrinya cantik menjulang kaya model, suaminya kok bantet gitu ya pah.. Kalau menurut papah, suaminya beruntung ngga?
Suami: ya jelas donk..
Istri    : *drama dimulai*
Papa sepertinya ga beruntung ya punya istri aku..udah ngga tinggi, ngga putih, ngga cantik..iya kan?
Suami: ya engga donk sayang..papa beruntung banget punya istri kamu..
Istri     : Kalau beruntung, lalu kenapa papa ngeliatin wanita itu mulu?
Suami: loh katanya suruh ngeliat?
#diare

*******
Istri    : Ish, pasangan itu engga banget deh
Suami: *trauma*
Istri    : Papaaah.. kok melengos sih..lihat donk..itu lhoo suaminya ganteng imut kaya sahrul gunawan, istrinya kok tua bener ya pah?
Suami: *nengok sekilas*
   Hmm...
Istri    : papah kok nggak komentar sih? Pasti papah ngerasa senasib kan sama bapak-bapak itu? Iya kan? Papah ganteng, imut, awet muda, sedangkan mamah cepet tua. Iya kan? Udah deh ngaku aja..
Suami: #stroke

******
Ps: untuk suami yang kebetulan punya kisah yang mirip dengan ilustrasi ini, pesan saya Cuma satu pak: 
Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu.

Share:

Minggu, 20 Desember 2015

Bujangan

BUJANGAN

Subuh. Bangun sendiri. Ke masjid. Pas dzikir, hujan deras. Dia bingung; nerabas atau nunggu reda. Jika nerabas, basah. Andai nunggu, terlambat masuk kerja.

Akhirnya nerabas. Kehujanan. Basah kuyup. Menggigil. Kedinginan Sendirian. Sampai rumah, masak air sendiri. Mandi sendiri. Ngopi dibikin dan diminum sendiri.

SATU ISTRI

Subuh. Bangun bareng. Suami ke masjid. Istri di rumah. Pas dzikir lepas shalat, hujan deras banget. Si suami lanjut dzikir. Santai.

Tiba-tiba, ada yang nyolek. Laki-laki tua. Sesama jamaah masjid. “Ada yang jemput,” katanya.

Si suami beranjak menghampiri. Rupanya, bidadari. Memakai mukena putih. Wajahnya cerah. Senyumnya saja menghangatkan. Di tangan kirinya, ada payung yang disertakan.

Pulang. Agak nempel dalam berjalan. Sebelah tangan si suami memegang payung, tangan lainnya bergandengan dengan tangan bidadarinya. Satu tangan bidadari memegang kuat bagian baju si suami.

Jalan bareng. Ditingkahi tawa renyah dan sesekali canda. Hujan angin pagi itu pun tak terasa menusuk tulang. Suhunya kalah oleh hangatnya senyum dan sentuhan berpahala dua insan manusia dimabuk cinta berkah itu.

Sampai di rumah, terhidang manis di meja; kopi kental panas, pisang panggang bertabur keju dan susu. Siap disantap setelah ritual tilawah serentak disukseskan.

BUJANGAN 2

Di sudut sana, si bujangan masih saja bersikukuh. Enggan menikah karena alasan ba, bi, bu. Padahal, semua alasan dibuat-buat. Egonya meninggi. Tidak mau menerima nasihat dari orang lain.

BUJANGAN TERSESAT

Segelintir lainnya lebih parah. Menolak menikah karena alasan usia, harta, dan kerja, tapi memilih pacaran yang sekali jalan saja; kudu siapin make up layaknya artis, jalan berdua yang pakai bahan bakar kendaraan atau ongkos angkot, nonton bertabur dosa yang kudu beli tiket, atau makan tanpa berkah dengan mahal sebab gengsi dan demi update status media sosial.

BUJANGAN BERTABUR HIDAYAH

Dan di antara bujangan yang paling beruntung, ialah mereka yang sibuk dengan amalnya. Ia sadar, hidup hanya sejenak. Ia bersungguh-sungguh untuk upayakan nikah segera. Ia siapkan bekal ruhani, ilmu, psikis, fisik, keuangan, dan juga sosial.

Ia juga habiskan masanya untuk berjuang. Perbaiki diri. Berdoa kepada Allah Ta’ala agar turunkan bidadari untuknya. Ia bertanya kepada ustadz, meminta pendapat kepada keluarga, dan mengupayakan banyak jalan yang direstui syariat.

Dalam benak golongan terakhir ini, tersimpan sebuah i’tikad mulia, “Jika pun tak diberi rezeki menikah, aku ingin seperti Imam an-Nawawi yang wafat di usia 33 tahun, tapi karyanya abadi, tercatat emas oleh sejarah. Dan yakinku penuh, di surga sana, ada bidadari bening kulitnya yang disiapkan. Sebab kulitku tak pernah sekalipun menyentuh yang haram.”

Duhai sahabatku, di antara golongan-golongan di atas, di manakah posisimu? Di mana pun, moga iman dan taqwa senantiasa membara. Aamiin.

Share:

Sistem Pendidikan Terbaik

Sistem Pendidikan Terbaik
Oleh: Muhammad Husnan

Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana. Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, "paling bawah mulai dari SD selama  6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.

Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Tanya Sang Ulama.
Iya, jawab rektor tersebut.
Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat? Tanya kembali Sang Ulama.
Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawab si rektor.

Jika Lulus SMP bagaimana?
Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service, jawab kembali si rektor. Kalau SMA bagaimana?
Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor.

Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Bertanya kembali Sang Ulama. Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan, kata si rektor.

Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya? Tanya kembali sang Ulama. Iya betul, jawab si rektor.

Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz? Tanya Sang Ulama. Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin. Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD? Kembali tanya Sang Ulama. Tidak ada, jawab si rektor.

Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun? Bisa, jawab si rektor. Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service? Tidak ada, jawab kembali si rektor.

Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik? Tanya kembali ulama tersebut. Tidak ada, jawab si rektor. Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.

Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu? Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghapal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia.

Semoga bermanfaat.

Silahkan dishare agar semakin banyak yang terinspirasi untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur'an.

Share:

Humor Pagi

Ibu: "Nak, tolong telepon Ayah. Tanya jam berapa pulang."

Anak: "Iya Bu."
Ibu: "Udah belum.. kok diem..?"

Anak: "Yang jawab perempuan."

Ibu: "Ha?!... Dasar!! Pantesan belakangan Ayahmu ganjen. Di kantornya ada pegawai baru yang genit. Hmm..."

Ibu: "Bilang apa itu si perempuan tadi?"

Anak: "Pulsa Anda tidak mencukupi utk melakukan panggilan
"😴💤

Share:

Sabtu, 19 Desember 2015

Agama Adalah Nasehat

☀Agama Adalah Nasehat☀

‏من مراتب البر العالية:
أن لانخبر والدينا بهمومنا وأحزاننا وآلامنا إلا عند الضرورة، لأنهما سيحزنان ويتألمان أضعاف ما نحزنه ونتألمه نحن !

Diantara tingkatan bakti pada kedua orang tua yang tinggi adalah:

Tidak memberitahukan kekhawatiran, kesedihan, dan kesusahan kita pada kedua orangtua kecuali jika sangat terpaksa; Karena mereka akan merasa khawatir, sedih, dan susah berlipat -lipat dari yang kita rasakan, (Disebabkan besarnya kecintaan mereka pada kita).

Hal ini dalam rangka mengamalkan Firman Allah Ta'ala:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kalian jangan menyembah selain DIA dan berbuat baiklah pada kedua orangtua (dengan sebaik-baiknya) 
(Qs. Al-Isra: 23)

❤Pagi berhias Bakti ❤

Share:

Kamis, 17 Desember 2015

Kisah Tukang Ketoprak

Pulang Kantor, mampir dulu beli titipan orang rumah, Kali ini dititipin ketoprak.
Akhirnya ketemu gerobak ketoprak , kok ini gerobaknya kosong ga ada orang yang jaga.

"Pak, ini tukangnya mana Pak? " tanyaku ke tukang cucur di sebelahnya.

"Oh, lagi sholat maghrib Pak. Dah dari tadi, bentar lagi datang" , jawabnya.

Sehubungan ini pesenan orang rumah, terpaksalah menunggu agak lama, kalo untuk diri sendiri mah sudah saya tinggal langsung.

Sedikit terlintas dalam hati, betapa banyak potensi pembeli yang akan hilang, kalo ditinggal lama begini.

Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut,

"Beli ketoprak Pak satu". Ucapku.

Entah mengapa, tiba2 berubah pikiran, " dua deh Pak".

Kemudian datanglah beberapa orang yang antri ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka, tadi saya menunggu sendiri ga ada orang lain, tiba2 mereka datang memesan ketoprak .

Masyaallah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli. Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai2 kantoran, rela menunda2 sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalo Allah lah yang mengatur rezeki.

Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya tuk sholat, seakan2 ia lari meninggalkan rezekinya, sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang bak lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allahpun menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.

Sungguh benar perkataanmu wahai Nabiku,

لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت

“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.”

( HR Ibnu Hibban No. 1084. Hadits hasan dalam Silsilah al-Ahadiits ash-Shahihah no. 952.)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang selalu bertakwa, yang selalu mengutamakanNya di atas dunia & seisinya.

Share:

Jangan Remehkan Amalan Kecil

Sejenak Pagi:
Jangan Remehkan Amalan Kecil.

Sebagai seorang mukmin janganlah kita meremehkan amal shaleh biarpun nilainya kecil, karena bisa jadi amal shaleh yg kita anggap kecil dimata kita bisa menjadi amal shaleh yg besar dihadapan Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ.
Dalam sebuah hadits Rasululloh Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian sekali-kali meremehkan kebajikan sedikitpun, walau hanya sekedar bertemu dengan saudaranya dengan wajah berseri.” 
[HR. Muslim no: 2626]

Karena bisa jadi amal yg ringan ini diterima oleh Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ , lalu sebagai penyebab dirinya masuk ke dalam surga.

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasululloh Shalallahu 'alaihi wasallam pernah menuturkan sebuah kisah:
“Pernah ada seekor anjing yg sedang mengelilingi sebuah sumur, hampir- hampir dirinya mati karena kehausan. Pada waktu itu ada wanita pelacur dikalangan Bani Israil melihatnya, maka dia turun mengambil air dengan sepatunya, kemudian diberikan pada anjing tersebut, (dengan) sebab itu dirinya diampuni. ” 
[HR. Bukhari no: 3467. Muslim no: 2245]

Dalam sebuah kisah yg lain dimana Rasululloh Shalallahu 'alaihi wasallam menceritakan dalam sebuah sabdanya:
“Sungguh aku pernah menyaksikan ada seseorang yang keadaannya tak menentu disurga gara-gara satu batang pohon yang dulu dia tebang lalu (ia biarkan) menganggu orang lain.” 
[HR. Muslim no: 1914]

Al-Hafidh Ibnu Hajar memberi petuah:
“Seharusnya bagi seseorang jangan meremehkan perkara kebajikkan yg mendatanginya walaupun kecil, begitu pula untuk menjauhi perbuatan jelek biarpun ringan. Karena dirinya tidak mengetahui kebaikkan yg mana akan mendapat rahmat Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ , demikian juga dirinya tidak tahu amal kejelekkan mana yang mendatangkan murka-Nya.” [Fathul Bari 11/321]

Bisa jadi sebuah amalan tidak diterima, biarpun dimata pelakunya sangat besar nilainya, bisa karena faktor ujub, atau pamer, bangga atas dirinya, atau menyebut-nyebut amalan tersebut dimata umum, sehingga faktor-faktor itu menjadi sebab amalannya tertolak.
Sebagaimana Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ telah sebutkan dalam firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima).” [Qs. al-Baqarah: 264]

Dan penghalang terbesar tidak diterimanya amal ialah perbuatan syirik. Berdasarkan firman Alloh azza wa jalla:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu.” [Qs. al-Imran: 91]

Sehingga siapapun orangnya yang menyembah Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ bukan dengan cara agama Islam maka tidak akan mungkin amalannya bisa diterima walaupun jumlah banyak.

Seperti yang Alloh ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ tegaskan dalam firman-Nya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang- orang yang rugi.” [Qs. al-Imran: 85]

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimah dari kami (amalan kami), aamiin

Semoga Bermanfaat.

Share:

Selasa, 15 Desember 2015

Belajar Dari Kulonprogo

TELADAN DALAM SENYAP
(Belajar dari Kulonprogo)

Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media, seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung. Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tidak sepopuler Ahok, Risma, atau Kang Emil.

Walau tanpa sorot media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan kekuatan sendiri. Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi.

Ia memulai dengan gerakan "Bela dan Beli Kulonprogo". Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan pelajar dan PNS di sana mengenakan seragam batik geblek renteng, batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu. Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal. Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma dua menjadi 50-an. Seribuan perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja di Kulonprogo. Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil ini berputar di Kulonprogo. Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya meningkat. Bahkan pernah hingga mencapai 500 persen.

Hasto, yang menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kilogram per bulan. Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo.

Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi air kemasan merk AirKu (Air Kulonprogo). Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan kebanggan warga setempat dengan mengkonsumsi air produk sendiri. AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo. Anto, staf PDAM setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan.

Berbagai kebijakan lewat program Bela dan Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemisikinan di Kulonptogo, dari 22,54 persen pada 2013 menjadi 16,74 persen pada 2014 (data Bappeda).

Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tidak akan menemukan papan iklan rokok. Pemerintah Kulonprogo juga menolak sponsor dari perusahaan rokok. Kebijakan ini memang mengurangi pendapatan daerah. Namum, memimpin daerah bukan cuma soal menggenjot pendapatan, tapi menempatkan posisi moral yang memihak rakyat. Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat.

Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam pelayanan kesehatan, di mana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan warganya Rp 5 juta per orang.

Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo memberlakukan layanan tanpa kelas. Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bisa dirawat di kelas 2, kelas 1, bahkan VIP.

Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak sorot media.
--------------
Gerakan Bela dan Beli Produk UKM oleh Republik UKM merupakan bagian dari gerakan nasional Beli dan Bela Produk Indonesia. Gerakan ini sudah dicanangkan dari tahun 2009, dan di suarakan oleh pejuang2 ekonomi Indonesia untuk kejayaan ekonomi Indonesia.

Share:

Renungan Pagi

Tamsil (Perumpamaan) Umat

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam.

Di tangan kirinya ada kapur, ditangan kanannya ada penghapus.
Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah
“Penghapus!”

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.

Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan.

Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”.
Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya.

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kpd murid-muridnya.

“Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yg haq itu haq, yg bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh-musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yg haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tsb, tetapi karena terus disosialisasikan dg cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dg hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya.
Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”

“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yg pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yg lumrah, sex pra-nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain.

Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kpd murid-muridnya.

“Paham Bu Guru”

“Baik permainan kedua,” Ibu Guru melanjutkan.

“Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yg dimisalkan karpet.

Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dg buku lain, tanpa memijak karpet?”

Murid-muridnya berpikir. Ada yg mencoba alternatif dg tongkat, dan lain-lain,tetapi tak ada yg berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dg buku Filsafat materialisme.Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

“Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar".

Jika seseorang ingin membuat rumah yg kuat, maka dibina pondasi yg kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yg kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau pondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”

“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yg mereka inginkan.”

“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak, Bu Guru?” tanya mereka.

“Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan
sadar, lalu mereka bangkit serentak.

Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo’a dahulu sebelum pulang…”

Anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dg pikiran masing-masing di kepalanya.

Semoga Allah Ta'ala meridhai kita & keturunan kita, untuk membangunkan kembali umat mulia, menuju rahmat bagi alam semesta.
Aamiin Yaa Rabb

Share:

Senin, 14 Desember 2015

Rahasia Di Umur 40 tahun

MISTERI USIA 40 TAHUN

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa Al-Qur’an membahas mengenai usia 40 tahun. Hal ini sebagai pertanda bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dengan serius pada pembahasan usia 40 tahun ini. Allah Ta’ala berfirman, “Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a, “Ya Rabb-ku, tunjukkanlah kepadaku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf : 15)

Usia 40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar-benarnya. Do’a yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun atau lebih. Di dalamnya terkandung penjelasan yang jelas bahwa mereka telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmonis, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.

Pada ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman: “Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir : 37)

Para ulama salaf menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “umur panjang dalam masa yang cukup untuk berfikir” dalam ayat tersebut adalah ketika berusia 40 tahun.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Apabila hal itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janji-Nya dalam ayat setelahnya, yaitu kematangan. Usia 40 tahun adalah usia matang bagi kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidak heran tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi kita tercinta, Muhammad SAW pun demikian. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, “Diutusnya Rasulullah (yaitu) pada usia 40 tahun.” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain, kecuali Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Mayoritas negara juga mensyaratkan bagi calon-calon yang akan menduduki jabatan-jabatan elit seperti ketua negara, harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat pun mengakui bahwa mantabnya prestasi seseorang tatkala orang tersebut telah berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting?

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu: (1) Anak-anak (aulad); sejak lahir hingga akil baligh, (2) Pemuda (syabab); sejak akil baligh hingga 40 tahun, (3) Dewasa (kuhul); 40 tahun hingga 60 tahun, (4) Tua (syuyukh); 60 tahun ke atas.
Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa sempurna. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agamanya yang semasa mudanya jauh sekali dengan agamanya. Baik dengan menjalankan kewajiban shalat lima waktunya dengan berjama’ah dan tepat waktu, memperbanyak sedekah, menutupi auratnya, atau dengan mengikuti kajian-kajian keagamaan. Seolah-olah di usia ini merupakan momentum kembalinya manusia kepada fitrahnya. Namun jika ada orang yang telah mencapai usia ini, akan tetapi tidak ada minat terhadap agamanya, maka hal ini sebagai pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia.Wal iyaadzu billaah.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah SAW, “Seorang hamba muslim apabila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya).” (HR. Ahmad)
Hadits ini menyebutkan bahwa usia 40 tahun merupakan titik awal seseorang memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah Ta’ala, sekaligus konsisten terhadap Islam, sehingga Allah Ta’ala pun akan meringankan hisabnya. Inilah keistimewaan orang yang mencapai usia 40 tahun. Akan tetapi, usia 40 tahun merupakan saat di mana orang harus berhati-hati juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk waktu senja.

Abdullah bin Abbas mengatakan, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantab dan tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Imam Asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, maka beliau menjawab, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syari’at lazim bagiku.”

Kematian Bisa Datang Kapan Saja

Satu perkara yang kita harus senantiasa kita sadari bahwa kematian bisa memanggil kita kapan saja tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk mulai memperbaiki diri, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika ternyata umur kita tidak panjang.

Maka dari itu, di sisa-sisa usia kita ini, marilah kita mulai berbenah diri, meneguhkan tujuan hidup, meningkatkan daya spiritual, memperbanyak bersyukur, menjaga makan dan tidur, serta menjaga keistiqamahan dan berusaha meningkatkan kualitas dalam beribadah.

Banyak manusia yang tertipu dengan keindahan dunia dan isinya yang bersifat sementara. Mengingati mati bukan berarti kita akan gagal di dunia ini. Akan tetapi dengan mengingati mati kita berharap menjadi insan yang berjaya di dunia dan di akhirat kelak. Janganlah menunggu hingga esok untuk membuat persediaan menghadapi kematian, karena mati boleh datang kapan saja.

Akhirnya, semoga kita bisa memaksimalkan sisa-sisa umur kita ini untuk memperbanyak amal shaleh.

Share:

INFO PENTING YANG JARANG DIKETAHUI ORANG

STOP PRESS:         

1. Nomor Darurat untuk telepon genggam adalah 112.
Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP & perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112 dan HP akan mencari otomatis network apapun yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda.
Dan yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad dalam kondisi di lock.

2. Kunci mobil anda ketinggalan di dalam mobil?
Anda memakai kunci remote?
Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil & remote cadangan nya ada di rumah, anda segera telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil & minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka padabbb remote cadangan yang ada dirumah.
Pada waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remotenya ke telepon cellular yang dipakainya.

3. Tips untuk menge-Check keabsahan mobil/motor anda.
Ketik contoh :
JATIM L8630NS (no plat mobil anda)
Kirim ke 1717,
nanti akan dapat balasan dari kepolisian mengenai data² kendaraan anda, tips ini juga berguna untuk mengetahui data² mobil bekas yang hendak anda akan beli.

4. Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka anda bisa minta pertolongan diam² dengan memberikan nomor PIN scara terbalik, misal no asli PIN anda 1254 input 4521 di ATM maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui penodong tsb.
Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit orang yang tahu (tolong disebarkan).

5. Lupa dengan nomer sendiri?
Nggak usah sibuk miscall orang lain utk mengetahuinya...
nih ada cara cek no sendiri:

Axis. : *2#

Xl. : *123*7*2*1*1#

Smartfren : *995#

Telkomsel : *808#

Tri : *998#

Indosat. : *123*30#

SEMOGA BERMANFAAT..

JANGAN LUPA DI SHARE

Share:

ANTARA News

Berita Pilihan

Black Friday Promo Hosting Unlimited Indonesia

Artikel

ADS

Sumber Duit Dari Blog

PPC Iklan Blogger Indonesia

Total Tayangan Halaman

Recent Comments

Hosting Unlimited Indonesia