image:rakanews |
"Produk baru ini lebih halus dan ramah lingkungan," menurut Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang kepada media pada Kamis, 16 April 2015.
Menurut Ahmad, produk BBM baru tersebut akan memiliki kualitas di atas Premium dan di bawah Pertamax. Namun, ia belum mau menyebutkan nama dagang produk BBM baru tersebut, beserta harganya. "Silakan tebak saja," ujarnya.
Karena baru bersifat persiapan dan sosialisasi, peredaran produk baru BBM ini rencananya hanya di beberapa lokasi. Ahmad menyebutkan, sejumlah tempat pemasaran awal adalah Jakarta, Surabaya, Semarang, dan sejumlah kota besar di Jawa.
Meski demikian, produk Premium akan tetap dijual di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di lokasi-lokasi tersebut. Syaratnya, SPBU tersebut melayani kendaraan-kendaraan umum seperti angkot dan mikrolet, serta yang berada di pinggiran kota.
Desember tahun lalu, Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi merekomendasikan penghentian impor RON 88 atau Premium. Ketua Tim Faisal Basri beralasan pengadaan BBM yang dulunya disubsidi ini tak transparan sehingga masyarakat tak bisa membandingkan harga BBM tertentu di dalam negeri dengan di pasar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kemudian merespons dengan memberikan waktu paling lambat dua tahun bagi Pertamina untuk mengalihkan BBM menjadi BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi. "Pertamina sudah sepakat, maka kami beri waktu selama dua tahun untuk menyiapkan supaya RON 88 bisa dihilangkan," kata Menteri Energi Sudirman Said awal tahun ini.
0 comments:
Posting Komentar